Rabu, 12 Oktober 2011

pisikal address

00-E5-49-6B-AF-43
00-26-16-B5-55-IC
00-26-18-B5-5A-4B
00-E5-18-B5-B1-23
00-13-49-B6-C9-30
00-16-D3-97-BD-6E
00-16-17-71-18-55
50-E5-49-6B-B1-23
50-E5-49-6B-B0-39
00-16-17-71-18-57

Rabu, 05 Oktober 2011

satuan tera

Bit = satuan paling dasar dalam jaringan "organ" komputer, atau bagian dalam komputer. Pada dasarnya bilangan bit merupakan perwakilan aliran listrik, yakni hanya ada 2 saja yaitu 1 dan 0, yang bisa disebut 1 = ada listrik dan 0 = tidak ada listrik.

Byte = nah, ini baru satuan paling dasar komputer. 1 byte terdiri dari 8 bit. Oleh karena itu 1 byte bisa mewakili angka sampai 255, (kalau dijelaskan panjang, karena hubungan ama matematika, singkatnya bilangan 15 desimal = 1111 dalam bilangan bit). byte bisa juga mewakili 1 karakter komputer.

KiloByte = Kilo artinya 1000, dan byte adalah satuannya, maka bisa diartikan 1 Kb = 1000 byte. tetapi yang sebenarnya bukan itu. yang diambil adalah "pendekatan" dari angka 1000, yaitu 1024 byte. Mengapa 1024 byte = 1 kb ? karena dalam komputer peningkatan angkanya adalah 2pangkat n (2^n). Misal, 2,4,8,16,32,64,128,256,512,1024,dst....

MegaByte = mega byte juga seperti kilo byte, karena 1000 kilo = 1 mega maka 1mb = 1000 kb, atau lebih tepatnya 1024 kb.

GigaByte = secara konsep sama seperti diatas, 1 Gb = 1024 Mb.

TeraByte = sama juga, 1 Tb = 1024 Gb.

Bonus... PetaByte = sama juga, 1 Pb = 1024 Tb (angka ini masih belum bisa ditembus hardisk jaman sekarang)
Solid-State Drive (SSD) adalah media penyimpanan data yang menggunakan non volatile memory sebagai media dan tidak menggunakan cakram magnetis seperti hard-disk konvensional. Berbeda dengan volatile memory (misanya Random Access Memory), data yang tersimpan pada SSD tidak akan hilang meskipun daya listrik tidak ada.

Daftar isi


Sejarah


Riwayat penyimpanan data tanpa menggunakan komponen bergerak ini sebenarnya sudah dimulai sejak akhir 1960-an dan awal tahun 1970-an. Kala itu, SSD dibuat untuk komputer super buatan IBM yaitu Amdahl dan Cray. Namun mahalnya harga yang harus dibayar, membuat SSD tidak bisa diproduksi secara masal karena tidak ekonomis (saat itu hanya dibuat jika ada pesanan).

Proyek SSD kemudian dimulai lagi dengan kehadiran SSD yang dibuat oleh StorageTek pada akhir 1970-an. Di awal tahun 1980-an, Santa Clara Systems memperkenalkan BatRam, sebuah memori berbentuk serangkaian chip RAM dengan kapasitas total sebesar 1 megabit (125 kilo byte) yang berfungsi mengemulasikan hard-disk, suatu media penyimpanan yang cukup besar kala itu, karena MS-DOS versi 1.0 hanya mendukung media penyimpanan maksimal sebesar 160 kilo byte saja. Dalam paketnya, memori ini dilengkapi dengan baterai isi ulang. Baterai ini berfungsi menyimpan data saat rangkaian RAM tidak mendapatkan pasokan daya listrik (misalnya saat komputer dimatikan).

Pada tahun 1995, M-Systems memperkenalkan SSD berbasis flash memory. SSD ini kemudian secara luas dipakai oleh kalangan militer dan industri angkasa luar Amerika Serikat sebagai pengganti fungsi hard-disk konvensional. Semenjak itu, SSD semakin berkembang sehingga berbentuk dalam perangkat yang kita kenal sekarang dan mulai diproduksi secara masal sehingga saat ini harganya semakin terjangkau (meskipun hard-disk biasa masih jauh lebih murah).

Fitur dan Teknologi


Dari sisi sifatnya, SSD dapat digolongkan menjadi dua, yaitu berbasis flash dan berbasis DRAM (Dynamic Random Access Memory).

Di pasaran saat ini banyak kita temui teknologi SSD berbasis flash, misalnya Flash Disk, Secure Digital (SD Card), Micro SD Card, Multi Media Card (MMC) dan Compact Flash (CF). Sementara SSD dengan ukuran fisik sebesar hard-disk konvensional, yaitu ukuran 1,8 inci dan 2,5 inci dengan kapasitas hingga diatas 128 GB, sejak tahun 2008 sudah mulai populer di pasaran seiring dengan harganya yang makin terjangkau.

SSD berbasis flash memanfaatkan sejumlah kecil DRAM untuk cache yang dipakai untuk menyimpan informasi tentang penempatan blok data serta informasi wear levelling (sebuah teknik untuk memperpanjang usia pemakaian memori berbasis flash). Sementara pada SSD dengan kinerja tinggi biasanya juga dilengkapi dengan penyimpanan daya listrik sementara (energy storage). Komponen ini umumnya disusun dari rangkaian kapasitor atau baterai yang berfungsi untuk memindahkan data dari cache SSD ke flash memory saat komputer dimatikan/ mati mendadak (jika berbasis kapasitor) atau untuk menyimpan data sementara dalam cache (jika menggunakan baterai).

SSD Berbasis Flash


Data dalam SSD berbasis flash biasanya disimpan dalam sel memori pada chip. Dalam kelompok ini ada dua macam jenis sel memori yang umum digunakan, yaitu jenis MLC (Multi Level Cell) dan SLC (Single Level Cell).

SSD jenis MLC biasanya lebih murah dibandingkan dengan yang berbasis SLC. Hal ini disebabkan MLC menyimpan data sebesar 3 bit atau lebih setiap selnya, sedangkan untuk SLC hanya 1 bit saja, sehingga biaya per giga byte-nya menjadi lebih rendah.

Sedangkan SSD jenis SLC berharga lebih mahal,namun tipe ini memiliki kelebihan tersendiri jika dibandingkan dengan jenis MLC, yaitu kecepatan transfer data yang lebih tinggi, konsumsi daya yang lebih rendah dan daya tahan sel memori yang lebih lama. Salah satu penyebab mahalnya harga SLC ini adalah ongkos pembuatan yang lebih tinggi per giga byte-nya mengingat SSD jenis SLC hanya mampu menyimpan data dengan jumlah yang lebih sedikit per selnya.
SSD Berbasis DRAM
SSD dengan teknologi ini memiliki kecepatan akses data yang sangat tinggi (umumnya kurang dari 1 mili detik). Perangkat ini biasanya dilengkapi dengan baterai internal dan sistem penyimpanan data cadangan untuk memastikan tetap adanya data dalam SSD saat komputer dimatikan atau mati mendadak. Dalam kondisi ini, baterai dalam SSD akan memasok daya bagi rangkaian sel untuk menyalin semua informasi dari DRAM ke perangkat penyimpanan cadangan. Saat komputer dinyalakan lagi, semua informasi ini akan dikembalikan lagi ke DRAM.

Kelebihan SSD Dibandingkan Hard-disk Konvensional


Ada banyak kelebihan Solid State Drive jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional, diantaranya adalah:

  • 1. Waktu mulai bekerja (start-up) yang lebih cepat. Hal ini berdampak pada akses data yang lebih tinggi, keterlambatan/ penundaan membaca data (latency) yang lebih rendah dan waktu pencarian data (seek time) yang jauh lebih cepat.
  • 2. Tidak memiliki bising/ dengung (noise) mengingat tidak adanya komponen yang bergerak.
  • 3. Lebih hemat daya listrik, meskipun untuk SSD berbasis DRAM masih diperlukan catu daya yang cukup tinggi, namun jika dibandingkan dengan hard-disk konvensional masih jauh lebih hemat energi.
  • 4. Lebih kebal terhadap guncangan, getaran, dan temperatur yang tinggi.
  • 5. Dengan kapasitas penyimpanan yang sama, SSD memiliki bobot yang lebih ringan dan ukuran fisik yang lebih ramping jika dibandingkan dengan hard-disk biasa (khususnya saat ini hingga ukuran penyimpanan 256 GB) sehingga lebih portable untuk notebook dan mobile external storage.
  • 6. Karena dapat menyimpan data meskipun catu daya tidak ada, kelak teknologi SSD ini jika digabungkan dengan teknologi Memristor (Memory Transistor) membuka kemungkinan tercapainya pembuatan sebuah komputer yang dapat dihidup-matikan layaknya sebuah televisi, sehingga istilah start-up, shut down, hang, blue screen dan sejenisnya hanya menjadi catatan sejarah untuk anak cucu kita.

Kesimpulan


Dengan segala keunggulan tersebut, sangat wajar jika SSD menjadi pilihan pengguna komputer dan perangkat penyimpanan masa depan. Jika SSD telah mencapai taraf produksi masal pada tingkatan yang sama dengan produksi hard-disk saat ini (khususnya dari sisi harga/ rupiah per giga byte) diharapkan hard-disk konvensional secara alamiah akan menghilang dari pasar industri komputer.

Hal ini telah dimulai sejak raksasa industri chip komputer, Intel Corporation meluncurkan proses fabrikasi SSD berukuran 34 nano meter pada akhir tahun 2009 yang memungkinkan terciptanya SSD dengan biaya per giga byte yang lebih murah. Tipe yang pertama kali muncul adalah SATA X25-M dengan kapasitas maksimum sebesar 160 GB seharga USD 440 (saat itu sekitar 4,4 juta rupiah) yang telah dioptimalisasi untuk bekerja bersama Windows 7. Jika dihitung, SSD ini berarti seharga Rp, 27.500,- per GB atau telah menyamai harga flash disk/ removable disk per GB-nya.

Dalam waktu yang hampir bersamaan, Seagate juga memperkenalkan SSD berbasis SLC dengan kapasitas hingga 200 GB untuk kalangan enterprise. Kemudian di awal tahun 2010, Western Digital juga tidak mau ketinggalan dengan memperkenalkan SSD dengan tipe SSC-D0256SC-2100 berkapasitas 256 GB seharga USD 999 (saat itu sekitar 10 juta rupiah) atau sekitar 39 ribu rupiah per GB.

chipsel

Chip Pilih

Pertimbangkan sebuah sistem yang memiliki empat dari chip memori 4x3 kita bahas di kelas.
  • Setiap chip hanya membutuhkan dua baris alamat, karena hanya ada empat kata dalam setiap chip. Di dalam setiap chip, alamat akan menjadi:
    00 01 10 11
    00, 01, 10, 11.
  • Jumlah kata untuk keseluruhan sistem adalah 16: 4 dalam setiap chip. Bagaimana chip tahu kapan sebuah kata bagi mereka? Alamat untuk seluruh sistem adalah:
    0000 0001 0010 0011
    0100 0101 0110 0111
    1000 1001 1010 1011
    1100 1101 1110 1111
  • Kami akan merancang sistem sehingga setiap baris alamat akan sesuai dengan chip memori yang berbeda. Alamat baris dapat dipandang sebagai 00XX, 01XX 10XX, 11XX. X tersebut merupakan alamat di dalam chip, dua lainnya bit digunakan untuk memilih salah satu chip. Menggunakan decoder 2-ke-4, dua baris alamat yang tinggi dapat digunakan untuk memilih chip yang tepat, dua baris alamat rendah ke setiap chip memori.

Sebuah contoh yang lebih rumit

Contoh dalam buku di bagian 3.7.2 juga menunjukkan bagaimana mengkonfigurasi chip pilih untuk ruang alamat yang lebih besar, menggunakan chip ukuran yang berbeda.
  1. Langkah pertama adalah untuk melakukan perhitungan baris alamat
    • Ruang alamat 64K.
      64K = 64 * 1K = 64 * 2^10 = 2^6 * 2^10 = 2^16
      16 baris alamat yang diperlukan untuk mengakses semua alamat 64K.
    • Selanjutnya adalah menentukan berapa banyak baris alamat ini diperlukan untuk chip. Pertimbangkan EPROM. Hal ini dalam ukuran 2k.
      2K = 2 * 1K = 2^1 * 2^10 = 2^11
      11 baris alamat yang diperlukan untuk mengatasi semua alamat di dalam EPROM.
    • Sebuah perhitungan yang sama mengungkapkan bahwa 2K RAM juga perlu 11 baris alamat.
    • Chip PIO hanya memiliki 4 byte dalam, sehingga hanya membutuhkan 2 baris alamat.
  2. Langkah kedua adalah melakukan perhitungan awal lokasi. Ide di balik menempatkan chip adalah untuk menempatkan mereka pada kelipatan dari sana ukuran. Hal ini membuat sirkuit pada minimum (dan matematika). Oleh karena itu, sebuah chip ukuran 2K hanya akan ditempatkan di 0K, 2K, 4K, 6K, 8K, dll
    • Pertimbangkan EPROM
      • Hitung berapa banyak kelipatan dari ukuran chip yang ada di ruang alamat.
        64K/2K = 32
        Ada 32 kelipatan mungkin.
        32 = 2^5
        Akan ada 5 bit untuk garis pilih chip.
      • Hitung beberapa yang sesuai dengan lokasi awal. Untuk EPROM, lokasi awal adalah 0K.
        0K / 2K = 0
        Tulis beberapa sebagai angka biner, menggunakan 5 tempat (satu untuk setiap baris pilih chip).
        00000
      • Untuk EPROM, alamat 16 bit dapat dipecah menjadi 5 baris pilih chip, dan 11 baris untuk di dalam EPROM
        00000XXXXXXXXXXX
    • Pertimbangkan RAM
      • Ini adalah ukuran yang sama dengan EPROM, sehingga juga akan memiliki garis chip yang 5 pilih.
      • Hitung beberapa yang sesuai dengan 32K (lokasi awal untuk RAM)
        32K/2K = 16
        Menulis 16 sebagai angka biner di 5 tempat.
        10000
      • Untuk RAM, alamat 16 bit dapat dipecah menjadi 5 baris chip pilih, dan 11 baris untuk di dalam RAM
        10000XXXXXXXXXXX
    • Pertimbangkan PIO tersebut.
      • Hitung berapa banyak kelipatan dari ukuran chip yang ada di ruang alamat.
        64K/4 = 16K
        Ada kelipatan 16K mungkin.
        16K = 2^4 * 2^10 = 2^14
        Akan ada 14 bit untuk chip pilih baris ke PIO.
      • Hitung beberapa yang sesuai dengan 4 byte terakhir sebelum 64K (lokasi awal untuk PIO). Secara teoritis, PIO bisa ditempatkan pada setiap kelipatan 4. Untuk menjaga matematika sederhana, kita akan menempatkan PIO baik di awal, atau pada akhir dari sebuah blok 1K di ruang alamat.
        Sebuah blok 1K memiliki 10 baris alamat. PIO hanya perlu 2 baris alamat mereka. Sisanya adalah untuk chip pilih.
        Jika PIO ditempatkan pada awal blok 1K, akan ada 8 baris pilih chip dan 2 baris alamat sebagai berikut:
        00000000XX
        Jika PIO ditempatkan di ujung blok 1K, akan ada 8 baris pilih chip dan 2 baris alamat sebagai berikut:
        11111111XX
        Contoh ini tempat PIO di ujung blok 63k.
        64K/1K = 64
        Ada 64 kemungkinan kelipatan 1K.
        63K/1K = 63
        Menulis 63 sebagai angka biner di 6 tempat.
        111111
        Menggabungkan baris 8 Chip pilih dengan 6, hasil sebagai berikut
        11111111111111XX
        (Jika chip ini ditempatkan pada awal blok 63k, garis chip pilih akan
        1111100000000XX )

Chip dengan ukuran yang berbeda

Perhitungan yang sama bekerja untuk chip dengan ukuran yang berbeda juga. Pertimbangkan EPROM kedua 4K ukuran yang dimulai pada 40K. EPROM sekarang memerlukan baris alamat 12 untuk di dalam chip.
  • Hitung berapa banyak kelipatan dari ukuran chip yang ada di ruang alamat.
    64K/4K = 16
    Ada 16 kelipatan mungkin.
    16 = 2^4
    Akan ada 4 bit untuk garis pilih chip.
  • Hitung beberapa yang sesuai dengan lokasi awal. Untuk EPROM, lokasi awal adalah 40K.
    40K / 4K = 10
    Tulis beberapa sebagai angka biner, dengan menggunakan 4 tempat (satu untuk setiap baris pilih chip).
    1010
  • Untuk EPROM, alamat 16 bit dapat dipecah menjadi 4 baris pilih chip, dan 12 baris untuk di dalam EPROM
    1010XXXXXXXXXXX

soulthbridge

Southbridge




Southbridge adalah sebuah chip yang mengatur fungsi kerja peripheral-peripheral semacam IDE Controller, PCI Bus, ROM Bios, Keyboard & Mouse, USB, Eth. LAN, Modem dan fungsi I/O lainnya.
Southbridge biasanya dapat dibedakan dari Northbridge dengan tidak secara langsung terhubung ke CPU . Sebaliknya, dasi Northbridge yang di southbridge ke CPU. Melalui penggunaan saluran pengendali sirkuit terpadu, Northbridge langsung dapat menghubungkan sinyal dari I / O untuk unit CPU untuk mengontrol data dan akses.
Fungsi yang terdapat dalam Southbridge mencakup :
  • PCI bus. dukungan bus PCI mencakup spesifikasi Traditional PCI , tetapi juga memberi dukungan untuk PCI-X dan PCI Express.
  • ISA bus atau LPC Bridge. Walaupun support ISA jarang digunakan, ia tetap berhasil  menjadi bagian menarik dari Southbridge modern sedangkan LPC bridge  menyediakan jalur data dan kontrol untuk super I / O (pengaturan normal untuk keyboard, mouse, port paralel, port serial, port inframerah dan floppy disk controller) dan FWH (hub firmware yang menyediakan akses ke penyimpanan flash BIOS)
  • SPI bus. SPI bus serial digunakan untuk akses sederhana untuk penyimpanan flash firmware (misalnya, BIOS).
  • SMBus. The SMBus digunakan untuk berkomunikasi dengan perangkat lain di motherboard (misalnya, sistem sensor pengatur suhu, fan control)
  • DMA controller. DMA controller menyediakan akses langsung ke ISA memori utama atau perangkat LPC tanpa perlu bantuan dari CPU.
  • Mass storage controllers seperti PATA dan SATA umumnya memberikan lampiran langsung dari sistem hard disk.
  • Real time clock. Jam real time yang menyediakan akun waktu persisten.
  • Power manajemen (APM dan ACPI). Fungsi APM atau ACPI memberikan metode dan sinyal untuk memungkinkan komputer untuk tidur atau dimatikan untuk menghemat daya.Nonvolatile BIOS memori. sistem CMOS, dibantu oleh tenaga baterai tambahan, telah menciptakan sebuah penyimpanan non-volatile terbatas untuk data konfigurasi sistem.
  • AC’97 atau Intel High Definition Audio sound interface.
  • out of band management controller seperti bmc atau heci
Opsional, Southbridge juga mencakup dukungan untuk Ethernet, RAID, USB, FireWire dan codec audio.Southbridge juga mendukung untuk keyboard, mouse dan port serial, tapi biasanya perangkat ini terhubung melalui perangkat lain, yang dikenal sebagai Super I / O.

mainboard