kel 12 (SUBNETTING IP VERSI 4)
Subnetting
adalah seperangkat teknik yang dapat Anda gunakan untuk secara efisien
membagi ruang alamat dari prefiks alamat unicast untuk alokasi di antara
subnet dari suatu jaringan organisasi. Alamat IP versi 4 (sering
disebut dengan Alamat IPv4) adalah sebuah jenis pengalamatan jaringan
yang digunakan di dalam protokol jaringan TCP/IP yang menggunakan protokol IP versi 4.
Panjang
totalnya adalah 32-bit, dan secara teoritis dapat mengalamati hingga 4
miliar host komputer atau lebih tepatnya 4.294.967.296 host di seluruh
dunia, jumlah host tersebut didapatkan dari 256 (didapatkan dari 8 bit)
dipangkat 4(karena terdapat 4 oktet) sehingga nilai maksimal dari alamt
IP versi 4 tersebut adalah 255.255.255.255 dimana nilai dihitung dari
nol sehingga nilai nilai host yang dapat ditampung adalah
256x256x256x256=4.294.967.296 host. sehingga bila host yang ada
diseluruh dunia melebihi kuota tersebut maka dibuatlah IP versi 6 atau IPv6.
Subnetting memerlukan prosedur tiga langkah:
1. Tentukan berapa banyak bit host yang akan digunakan untuk subnetting.
2. Menghitung prefiks subnet alamat baru.
3. Menghitung Kisaran alamat IPv4 untuk setiap prefix subnet alamat baru.
Awalan routing dinyatakan dalam notasi CIDR . Hal ini ditulis sebagai alamat pertama dari jaringan diikuti dengan panjang bit-dari awalan, dipisahkan oleh karakter (/) slash.
Sebagai contoh, 192.168.1.0/24 adalah awalan dari Internet Protocol Version 4
jaringan dimulai pada alamat yang diberikan, memiliki 24 bit yang
dialokasikan untuk awalan jaringan, dan 8 bit sisanya dicadangkan untuk
host mengatasi.
Lalu lintas antara subnetwork yang dipertukarkan dengan komputer gerbang khusus yang disebut router , mereka merupakan batas logis atau fisik antara subnet
Tahun 1985 didefinisikan RFC 950 sebuah prosedur standar untuk mendukung subnetting, atau pembagian dari kelas A,B dan C.
Pengembangan dengan subnetting
Network Prefix
|
Host Number
|
Network Prefix
|
SubnetNumber
|
Host Number
|
Untuk merancang Subnetting, ada empat pertanyaan yang harus dijawab sebelum mendisain :
1. Berapa banyak total subnet yang dibutuhkan saat ini ?
2. Berapa banyak total subnet yang akan dibentuk pada masa yang akan datang ?
3. Berapa banyak host yang tersedia saat ini ?
- Berapa banyak host yang akan di diorganisasi dengan subnet dimasa yang akan datang ?
Langkah
pertama dalam proses perencanaan adalah menentukan jumlah maksimum dari
subnet dan bulatkan keatas untuk bil binary. Contoh, jika perusahaan
membutuhkan 9 subnet, 23 (atau 8) tidak akan cukup alamat subnet yang tersedia, jadi network administrator akan membulatkan ke atas menjadi 24
(atau 16). Mungkin jumlah 16 subnet ini tidak akan cukup untuk masa
yang akan datang, jadi network administrator harus mencari nilai
maksimum atau yang kira-kita memenuhi pada masa yang akan datang
misalnya 25 (atau 32).
Tahap kedua yakinkan bahwa jumlah alamat host yang kita buat memenuhi untuk masa-masa yang akan datang.
Contoh Subnet #1
Sebuah perushaan mempunyai nomor network 193.1.1.0/24 dan dibutuhkan 6 subnet. Besarnya subnet harus mendukung 25 host.
Penyelesaian.
Tahap
pertama kita harus ketahui berapa bit yang dibutuhkan 6 subnet, dicari
dengan melihat kelipatan dua (2,4,8,16,32,64,dst). Disini terlihat bahwa
untuk persis sama dengan 6 tidak ada kita harus pilih bilangan yang
atasnya (8) atau 23 ada 2 tersisa dapat digunakan untuk kebutuhan masa yang akan datang. Disini 23
berarti kita butuh 3 bit untuk membentuk extended subnet, contoh diatas
subnettingnya /24 berarti extendednya adalah /27 untuk jelasnya dapat
dilihat gambar di bawah ini.
193.1.1.0/24 = 11000001.00000001.00000001.00000000
255.255.255.224 = 11111111.11111111.11111111.11100000
27 Bit
27 bit extended network ini menyisakan 5 bit untuk mendefinisikan alamat host, berarti ada 25
(32) alamat IP yang dapat dibentuk tapi karena nilai 0 semua dan 1
semua tidak dapat dialokasi (untuk network dan broadcast) jadi yang
tersisa ada 30 ( 25-2) untuk masing-masing subnet.
Apabila kita uraikan satu-satu maka alamat subnet yang terbentuk adalah :
Alamat asal : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/24
Subnet #0 : 11000001.00000001.00000001.00000000 = 193.1.1.0/27
Subnet #1 : 11000001.00000001.00000001.00100000 = 193.1.32.0/27
Subnet #2 : 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.64.0/27
Subnet #3 : 11000001.00000001.00000001.01100000 = 193.1.96.0/27
Subnet #4 : 11000001.00000001.00000001.10000000 = 193.1.128.0/27
Subnet #5 : 11000001.00000001.00000001.10100000 = 193.1.160.0/27
Subnet #6 : 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.192.0/27
Subnet #7 : 11000001.00000001.00000001.11100000 = 193.1.224.0/27
Untuk membudahkan bahwa perbedaan antara subnet satu dengan yang lainnya adalah kelipatan 32 : 0, 32, 64, 96 ...
Dari contoh diatas, ada 5 bit host number dalam satu subnet, berarti ada 25-2
= 30 host yang dapat dibentuk ini dikarenakan nilai 0 semua sigunakan
untuk alamat network dan nilai 1 semua digunakan untuk broadcast number.
Contoh untuk menentukan host dari satu subnet number
Subnet #2: 11000001.00000001.00000001.01000000 = 193.1.1.64/27
Host #1 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27
Host #2 : 11000001.00000001.00000001.01000010 = 193.1.1.66/27
Host #3 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27
Host #4 : 11000001.00000001.00000001.01000001 = 193.1.1.65/27
…..
s/d
Host #32 : 11000001.00000001.00000001.01011110 = 193.1.1.94/27
Bradcast Address untuk subnet diatas (#2) adalah :
11000001.00000001.00000001.01011111 = 193.1.1.95/27
Alamat host yang diperbolehkan pada subnet #6 adalah :
Subnet #6: 11000001.00000001.00000001.11000000 = 193.1.1.192/27
Host #1 : 11000001.00000001.00000001.11000001 = 193.1.1.193/27
Host #2 : 11000001.00000001.00000001.11000010 = 193.1.1.194/27
Host #3 : 11000001.00000001.00000001.11000011 = 193.1.1.195/27
Host #4 : 11000001.00000001.00000001.11000100 = 193.1.1.196/27
Host #5 : 11000001.00000001.00000001.11000101 = 193.1.1.197/27
......
s/d
Host #28 : 11000001.00000001.00000001.11011100 = 193.1.1.220/27
Host #29 : 11000001.00000001.00000001.11011101 = 193.1.1.221/27
Host #30 : 11000001.00000001.00000001.11011110 = 193.1.1.222/27
Alamat Broadcast untuk subnet #6 adalah :
11000001.00000001.00000001.11011111 = 193.1.1.223/27
Contoh Subnet #2
Sebuah
perusahaan merencanakan akan membangunan jaringan dengan network number
140.64.0.0/16 dan setiap subnet harus mendukung min 60 host.
Penyelesaian
Tahap
pertama kita tentukan berapa bit yang dibutuhkan untuk membentuk min 60
host dalam tiap subnet. Berarti 2 pangkat berapa ? supaya anda dapat
menyediakan min 60 host yaitu 62 (26-2 ) tapi kalau kita
lihat disini bahwa nilai 62 hanya mempunyai 2 host yang tersisa. Jadi
lebih baik apabila beri sisa yang kira-kira cukup untuk masa yang akan
datang, pangkatkan bil 2 tersebut dengan 7 menjadi 126 (27-2) dan sisa yang tersedia adalah 66 (126-60).
Tahap
selanjutnya karena yang diminta adalah jumlah host, maka seperti yang
kita ketahui bahwa network number/alamat IP memiliki 32 bit jadi 32
harus dikurangkan dengan 7 supaya kita ketahui extended network prefix
(32-7)=25. Disini dapat di ketahui penbambahan network prefix menjadi
/25 atau subnet masknya : 255.255.255.128 digambarkan seperti dibawah
ini.
140.64.0.0/16 = 10001100.01000000.00000000.00000000
255.255.255.128 = 11111111.11111111.11111111.10000000
Gambar diatas menunjukan 25 bit extended-network-prefix menghasilkan 9 bit subnet number. Berarti 29 = 512 subnet number yang dapat di bentuk. Network administrator dapat menentukan network/subnet mana yang akan diambil.
Untuk menjabarkannya dapat dilihat dibawah ini tanda tebal menunjukan 9 bit yang menentukan field subnet.
Base Net: : 10001100.01000000.00000000.00000000 = 140.64.0.0/16
Subnet #0 : 10001100.01000000.00000000.00000000 = 140.64.0.0/25
Subnet #1 : 10001100.01000000.00000000.10000000 = 140.64.0.128/25
Subnet #2 : 10001100.01000000.00000001.00000000 = 140.64.1.0/25
Subnet #3 : 10001100.01000000.00000001.10000000 = 140.64.1.128/25
Subnet #4 : 10001100.01000000.00000010.00000000 = 140.64.2.128/25
Subnet #5 : 10001100.01000000.00000010.10000000 = 140.64.0.128/25
....
....
Subnet #510 : 10001100.01000000.11111111.00000000 = 140.64.255.128/25
Subnet #511 : 10001100.01000000.11111111.10000000 = 140.64.255.128/25
Tujuan
dari pembuatan notasi titik dan pembuatan dalam bilangan biner adalah
untuk memudahkan pembaca dalam menentukan dan memahami pembuatan alamat
IP.
Untuk contoh diatas dapat kita tentukan nomor alamat IP perindividu yang dapat dibentuk adalah 126 (27-2) bernilai dari 1 sampai 126.
Misalnya kita ambil subnet #3 untuk perusahaan tersebut, dapat dibentuk host seperti berikut :
Subnet #3 : 10001100.01000000.00000001.10000000 = 140.64.1.128/25
Host #1 : 10001100.01000000.00000001.10000001 = 140.64.1.129/25
Host #2 : 10001100.01000000.00000001.10000010 = 140.64.1.130/25
Host #3 : 10001100.01000000.00000001.10000011 = 140.64.1.131/25
Host #4 : 10001100.01000000.00000001.10000100 = 140.64.1.132/25
Host #5 : 10001100.01000000.00000001.10000101 = 140.64.1.133/25
Host #6 : 10001100.01000000.00000001.10000110 = 140.64.1.134/25
..
..
Host #62 : 10001100.01000000.00000001.10111110 = 140.64.1.190/25
Host #63 : 10001100.01000000.00000001.10111111 = 140.64.1.191/25
Host #64 : 10001100.01000000.00000001.11000000 = 140.64.1.192/25
Host #65 : 10001100.01000000.00000001.11000001 = 140.64.1.193/25
...
...
Host #125 : 10001100.01000000.00000001.11111101 = 140.64.1.253/25
Host #126 : 10001100.01000000.00000001.11111110 = 140.64.1.254/25
Alamat Broadcast untuk subnet #3 adalah :
10001100.01000000.00000001.11111111 = 140.64.1.255/25
Sekarang
bagaimana apabila user yang ada dan yang terkoneksi ke jaringan lebih
dari 126 user ? Kita dapat menambah subnet dengan subnet yang keempat
atau yang lainnya tapi diantara keduanya harus dipasang router agar
kedua network terhubung.